Etika Makan Suku Bugis yang Tak Akan Pernah Terlupakan



 

Beragam suku di Indonesia punya tradisi khusus untuk mngatur cara mereka makan, Bugis salah satunya. Suku yang berada di Pulau Sulawesi ini punya etika makan suku bugis yang harus dilakukan oleh mereka yang punya suku sama.

Ketika Anda mengunjungi Sulawesi atau mereka yang bersuku Bugis, ketahuilah etika-etika ini. Hal itu demi terwujudnya rasa saling menghargai antar suku di Indonesia. Selain menerapkannya, Anda pun dapat menyantap makanan yang disajikan dengan nikmat.

Berbicara tentang makanan, kami pun melengkapi artikel ini dengan rekomendasi kertas nasi yang akan digunakan untuk membungkus dan atau menjadi alas tiap hidangan makanan ala Bugis. Inilah penjelasan selengkapnya.

Etika Makan Suku Bugis

Kami harap etika-etika ini bisa Anda lakukan dengan baik karena hal ini masih berkaitan dengan sopan santun yang selalu dijunjung oleh Masyarakat Indonesia dimanapun kita berada.

1. Mengutakan Tamu yang Lebih Tua

Warga suku Bugis sangat menghormati orang yang lebih tua. Mereka menganggap bahwa para keluarga yang sudah lebih tua adalah mereka yang sudah merasakan suka dan dukanya dari kehidupan. Dari merekalah, para generasi selanjutnya atau yang lebih muda ini bisa mengambil pelajaran dari mereka. Dengan mempersilahkan mereka menyantap makanan terlebih dahulu adalah etika maka suku bugis yang harus dilakukan turun temurun ke generasi berikutnya.

Penghormatan kepada orang yang lebih tua atau tomatoa dimulai dari membawakan makanan ke atas meja maka. Kemudian para tomatoa diopersilahkan untuk menyantap hidangan yang sudah disajikan terlebih dahulu. Sebagai generasi yang lebih muda, makanlah setelah para tomatoa sudah selesai menyantap makananya.

Etika makan suku bugis ini tak lepas dari makna dari sebuah budaya "sipakatau" yang berarti memanusiakan manusia.

2. Tidak Boleh Menolak Hidangan yang Diberikan

Meskipun tamu terlihat terburu-buru ikutilah ada yang dilakukan suku Bugis secara turun temurun ini. Jangan mnolak hiangan yang diberikan oleh tuan rumah. Apapun makanan baik makanan ringan atau berat yang ditawarkan oleh tuan rumah harus dihabiskan dan tidak baik untuk menolaknya atas alasan apapun.

Adanya etika makan suku bugis ini karena mereka masih percaya bahwa akan mendatangkan bahaya bagi Sang pemilik rumah. Kepercayaan tersebut didasari dari kalimat yang dipercaya secara turun temurun yaitu:

"Pemmali saleiwi inanre iyarega uwae pella iya puraE ipatala nasabaq mabisai nakenna abalaq." Intinya kalimat tersebut mengatakan bahwa sangat dilarang untuk meninggalkan makanan dan minuman yang dihidangkan karena akan mengundang bahaya.

3. Makan Besar

Suku Bugis sangat menunjung kebersamaan bahkan ketika makan. Makan besar yang dimaksud dalam artikel ini adalah makan bersama-sama di meja makan. Bahkan bagi orang Suku Bugis percaya bahwa meja makan adalah tempat memperkuat tali persaudaraan dan kekeluargaan Menikmati makan sambil berbincang santai adalah "alat" untuk merkatkan hubungan-hubungan itu.

Etika makan suku bugis ini berawal dari kepercayaan mereka bahwa mulai dari meja, orang satu sama lain tidak akan saling menyakiti. Hal itu karena kepercayaan mereka yang menggagap bahwa makan bersama adalag membangun kepercayaan diri.

Tidak lupa makan besar itu tidak b9oleh menyisakan makanan yang diajikan. Menurut mereka, menyisakan makanan adalah suatu tindakan yang menyia-nyiakan pemberian Tuhan. Sejak kecil masyarakat suku Bugis telah melatih kebiasaan ini dari sejak kecil

4. Peralatan Makan yang Digunakan Saat Lesehan

Etika makan suku bugis yang selanjutnya adalah meletakkan semua lauk pauk dalam satu tatakan besi yang disebut dengan baki atau "kappara" (baki). Sedangkan untuk meletakkan nasi biasanya mereka menggunakan tempat lainnya. Etika makan orang bugis ini akan Anda temukan ketika pada situasu hajatan dan makanan yang lesehan.

Kemudian para tamu dan orang tua akan diberi alat makan yang terbagus atau yang dikenal sebagai "bosara" yaitu sebuah piring satu kaki dengan tudung saji khusus. Di atas alat makan itu telah disajikan aneka kue.

Bicara soal lesehhan dan kebersihan, mereka mungkin butuh alas piring yaitu kertas nasi. Penggunaan kertas nasi ini bisa digunakan untuk alas piring dan atau menutupi makanan yang telah disajikan. Selain tahu etika-etikanya, kami akan melengkapi informasi Anda tentang merek kertas nasi yang bisa Anda gunakan.

Kegunaan Kertas Nasi

Jika Anda mengunjungi teman atau keluarga suku bigus tidak perlu asing dengan kertas nasi di setiap hidangannya. Bisa jadi kegunaan kertas nasi Cap Gajah yang berikut ini tengah mereka gunakan.

1. Alas Piring

Ini penting jika mereka menghidangkan makanan yang diokah dengan cara digoreng. Bekas minyak yang menempel pada piring akan terasa lebih sulit untuk dihilangkan. Apalagi jika piring yang digunakan adalah berbahan plastik.

Piring plastik butuh dibersihkan beberapa kali untuk menghasilkan permukaan piring yang mengkilap. Ternyata, piring plastik susah dibersihkan karena plastik terkandung zat-zat penyusun yang berupa ikatan kimia dengan karakteristik yang menyerupai lemak. Lemak yang saling bertemu akan membutuhkan cukup waktu untuk membersihkannya.

Oleh karena itu lapisilah piring plastik Anda dengan kertas nasi agar mencucinya lebih cepat dan mudah.

2. Penganti Tudung Saji

Jika kondisi yang tidak memungkinkan, kegunaan kertas nasi Cap Gajah lainnya adalah untuk menggantukan tudung saji. Letakkan permukan yang licin ke arah dalam. Arah tersebut bertujuan agar serpihan-serpihan makanan tersebut tidak menempel ke kertas nasi itu.

Kegunaan kertas nasi Cap Gajah ini bisa Anda gunakan karena kertas nasi punya lebar yang cukup sehingga mampu melapisi hampir selebar piring yang Anda gunakan. Dengan demikianmakanan di piring akan terhindar dari debu secara maksimal.

Agar Anda dapat merasakan keguanaan itu dengan baik, maka gunakanlah kertas nasi Cap Gajah Laminated Wrapping Kraft (LWK). Kertas nasi ini pun kerap disebut dengan kertas nasi coklat. Kertas nasi LWK Cap Gajah punya beberapa keunggulan daripada kompeptitor. Bcalah artikel di bawah ni untuk mengetahuinya:

Baca juga;

  • keunggulan kertas cap gajah

Terapkan Etikanya dan Rasanya Kenyamanan Saat Menikmatinya

Kami jamin baik tamu dan yang mengajikan makanan ini akan terasa lebih nyaman saat menggunakan kertas nasi cap gajah. Sebenarnya, etika ini bisa jadi akan diterapkan oleh suku-suku di Indonesia lainnya. Namun yang terpenting adalah kenyamanan saat menikmati hidangannya yang bisa terbantu dengan menggunakan kertas nasi.

Milikilah kertas nasi cap gajah di toko-toko online resm kami segera!

Referensi:

www.sulsesindtimes.com: 6 Adab Makan bagi Suku Bugis yang Sarat Makna, Anak Muda Wajib Tahu

www.bobo.grid.id: Sulit Hilang Meski Pakai Sabun, Ini Cara Mudah Menghilangkan Noda Minyak pada Piring Plastik

 



Diposting oleh : Trenaldy
pada 07 February 2024

Rate this article :

 

PT Suparma, Tbk is a leading paper manufacturer company which focused in providing reliable and high quality paper.

 

© 2024 PT Suparma, Tbk. All Rights Reserved. | Privacy Policy | Site Map | Disclaimer