Kata "sustainability" dewasa ini kian digaungkan oleh perusahaan-perusahaan terutama di Indonesia. Namun ternyata sustainability diperkenalkan oleh beberapa ahli di luar negeri yang kemudian disepakati melalui berbagai konferensi. Mereka yang membawa konsep sustainability didasari oleh kekhawatirannya terhadap lingkungan yang akan berimbas kepada makhluk hidup seisi bumi. Untuk itu gagasan dari mereka lah yang memicu semangat negara-negara lain untuk mengikutinya hingga mencapai kesepakatan yang kini kita kenal dengan istilah Sustainable Development Goals (SDGs). Oleh karena itu berterima kasihlah kepada pionir-pionir sustainability di dalam pembahasan ini sehingga kita dan anak cucu kita mendapatkan keuntungan yang berlimpah karena kesadaran penuh terhadap lingkungan. Sustainability diperkenalkan oleh Hans Carl Von Carlowitz pada 1713. Kemudian Alexandre Andre Feil dan Dusan Schreiber mengungkapkan sustainability dalam bukunya yang berjudul "Sustainability and sustainable development: unraveling overlays and scope of their meanings". Hanz Carls Von Carlowitz di dalam karya tulisannya "Sylvicultura Oeconomica oder Anweisung zur wilden Baumzucht" mengungkap kegelisahannya saat memperingatkan panen berlebihan kayu yang dipakai untuk keperluan bahan bakar yang justru mengakibatkan berkurangnya pasokan di masa mendatang. Oleh karena itu, Von Carlowitz ingin menyadarkan orang-orang agar menggunakan kayu dengan lebih efisien dan melakukan penanaman pohon kembali sebagai cara untuk menjaga ekosistem pohon sehingga kebutuhan dan sumber daya hutan tetap terjaga. Berjalannya waktu kurang lebih 247 tahun kemudian, tepatnya tahun 1960, sustainability diperkenalkan oleh Rachel Carson dalam karya tulisnya berjudul "Silent Spring". Bahkan karya tulis Rachel Carson dianggap Feil dan Schreiber sebagai "pionir" gagasan sustainability di masa yang akan datang. Buku tersebut menjelaskan tentang penyebab degradas tanah, udara, air dan seluruh makhluk hidup karena penggunaan insektisida dan pestisida. Dewasa ini, pembahasan tentang sustainability kian meluas hingga ke pembahasan sustainability yang diperkenalkan pada Konferensi Lingkungan Hidup PBB di Stockholm tahun 1972 yang dilatar belakangi karena adanya kekhawatiran global akan masalah sosial dan lingkungan yang semakin serius. Kemudian pada tahun 1987 hadirlah Komisi Brundtland yang menerbitkan laporan seminar berjudul 'Our Common Future'. Laporan ini menandai tonggak sejarah dengan memperkenalkan konsep 'pembangunan berkelanjutan' atau sustainability. Fokus utama laporan Brundtland ini adalah pada keadilan antar generasi yakni memastikan bahwa generasi mendatang memiliki akses yang sama terhadap sumber daya alam dan lingkungan yang sehat, serta keadilan antar negara, melalui redistribusi sumber daya ke negara-negara berkembang. Negara Indonesia sendiri konsep sustainability sudah diatur dalam Undang-Undang tepatnya pasal 33 ayat (4) UUD 1945 yang menyatakan bahwa, "Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional." Sebagai bentuk kepatuhan terhadap undang-undang yang berlaku, PT Suparma Tbk sebagai perusahaan sustainability di Indonesia akan terus berkomitmen untuk menghadirkan lingkungan yang berkelanjutan tanpa mengorbankan sumber daya untuk di masa yang akan datang. PT Suparma Tbk adalah salah satu perusahaan sustainability di Indonesia yang menerapkan konsep-konsep sustainable melalui program-program Suparma Sustainability Initiative (SSI). Setiap program SSI dipastikan telah berintegrasi dengan prinsip-prinsip berkelanjutan mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk. Dengan demikian, PT Suparma Tbk tidak hanya memberikan produk berkualitas kepada konsumen, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Setiap program sustainable PT Suparma Tbk selalu berpedoman dengan 5P atau prinsip berkelanjutan yaitu People, Planet, Partnership, Peace, dan Prosperity melalui program corporate social responsibility (CSR) dan Environment, Social, Governance (ESG). Setiap program-program tersebut terlaksana dengan baik berkat bantuan Anda yang telah mempercayai produk-produk tisu dan kertas produksi PT Suparma Tbk. Oleh karena itu, ini saatnya PT Suparma Tbk untuk mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan dan baik untuk masa depan yang akan dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Referensi:Sustainability Diperkenalkan oleh Siapa?
Perusahaan Sustainability di Indonesia
Rate this article :
PT Suparma, Tbk is a leading paper manufacturer company which focused in providing reliable and high quality paper.
© 2024 PT Suparma, Tbk. All Rights Reserved. | Privacy Policy | Site Map | Disclaimer