Gudeg Berasal Dari? Beserta Sejarah dan Kertas Pembungkusnya


 

gudeg

Meskipun makanan tradisional, namun gudeg tetap disukai oleh semua kalangan hingga saat ini. Jika Anda salah satu orang yang menyukai makanan ini, Anda wajib mengetahui gudeg berasal dari mana?

Tak dipungkiri bahwa gudeg sudah menyebar luas diseluruh Indonesia. Sayangnya penyebaran tersebut membuat pembelinya merasa bias karena sulit mengetahui asal dari gudeg yang sebenarnya.

Oleh karena itu artikel ini akan memperjelas asal dari gudeg agar kita tidak lagi bingung ditengah penyebaran dan inovasi gudeg yang semakin luas.

Gudeg Berasal dari Mana?

Gudeg  berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya Gudeg berasal dari Provinsi Jawa Tengah. Masakan ini terbuat dari nangka muda yang dimasak bersama dengan santan, gula merah, dan rempah-rempah seperti daun salam, lengkuas, dan serai. Gudeg biasanya disajikan dengan nasi, telur rebus, ayam, serta krecek (kulit sapi yang dimasak hingga empuk). Itu adalah hidangan yang kaya rasa dan memiliki cita rasa manis gurih yang khas.

Sejarah Gudeg Jogja

Cerita tentang sejarah Gudeg Jogja punya berbagai versi. Meskipun demikian, gudeg jogja tetap dikategorikan sebagai makanan tradisional khas Indonesia yang patut dilestarikan dan terus diinovasikan.

Sejarah gudeg di Jogja versi pertama yaitu dikutip di laman National Geographic. Menurut sumber tersebut, sejarah gudeg Jogja dimulai pada masa dibangunnua kerajaan Mataram Islam di alas Mentaok, di daerah kotagede Yogyakarta pada abad ke 15.

Menurut Profesor di Pusat Kajian Makanan Tradisional (PKMT), Murdijati Gardjito, pada saat itu, gudeg adalah makanan yang dibuat untuk prajurit kerajaan karena mendapati buah nangka muda, melinjo dan kelapa berlimpah. (Sumber: Merdeka)

Bahan baku yang melimpah itu didapatkan dari pohon melinjo, pohon kelapa, dan pohon nangka yang ditebang dengan jumlah yang banyak. Dengan demikian, melinjo, kelapa, dan nangka harus segera diolah menjadi makanan dan terciptalah Makanan Gudeg.

Sejarah gudeg jogja dimulai saat penyerbuan pertama ke Batavia tahun 1726-1728 oleh pasukan Sultan Agung. Pada saat itu para prajurit membawa bekal saat berangkat perang. Sayangnya sejarah gudeg ini belum bia dipastikan kebenarannya.

Nama "Gudeg" berasal dari istilah Bahasa Jawa hangudeg atau ngudheg yang artinya mengaduk. Penamaan itu berasal dari proses pembuatannya yang diaduk dengan menggunakan centong agar tidak gosong.

Apapun cerita dari sejarah gudeg, ternyata makanan ini mulai populer saat tahun 1949 tepatnya saat Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta berdiri. Pada saat itu, kalangan mahasiswa lebih menyukai Gudeg karena makanan ini lebih tahan lama daripada makanan yang lainnya.

Seakin hari, Gudeg kerap diinovasikan dengan memperbanyak model sajian. Kini Anda akan menemukan gudeg kaleng yang praktis dibawa kemana-mana dan lebih tahan lama.

Kertas Bungkus Gudeg

Gudeg berasal dari Yogyakarta yang punya tektur basah dan kering. Meskipun demikian, kedua tekstur gudeg tersebut disukai oleh semua orang karena menawarkan rasa yang nikmat.

Gudeg basah disajikan dengan kuah areh yang terbuat dari santan kental. Cita rasa kuah areh yang kental itu menambahkan rasa gurih yang sempurna ketika berpadu dengan nangka muda (tewel) dan campuran yang lainnya.

Meskipun berbeda tekstur, sajiannya tetap sama yaitu menggunakan kertas bungkus untuk alas gudeg. Kertas bungkus Gudeg dipilih oleh hampir semua pedagang gudeg untuk pengganti daun pisang. Dengan demikian rekomendasi kertas bungkus Gudeg hari anti rembes.

Kertas bungkus Gudeg yang kerap digunakan yaitu Laminated Wrapping Kraft (LWK). Sementara kertas bungkus LWK yang cocok untuk digunakan membungkus Gudeg karena anti rembes adalah LWK "Cap Gajah".

#BungkusinAja Kenikmatan Gudeg dengan Kertas Bungkus Anti Rembes

Gudeg khas Yogyakarta menawarkan kelezatan yang pasti disukai oleh semua kalangan. Kelezatan itu dapat Anda nikmati dimana saja karena pedagang telah menyediakan kertas bungkus yang anti rembes.

Baca Juga: Merek Kertas Bungkus Gudeg yang Berkualitas dan Terpercaya

Kertas bungkus LWK "Cap Gajah" menggunakan laminasi yang kuat dan berkualitas. Maka dari itu kertas bungkus LWK Cap Gajah cocok untuk gudeg bertektur basah dan kering.

Kini, siapapun dapat menggunakan kertas bungkus 'Cap Gajah' untuk membungkus aneka makanan. Oleh karena itu gunakanlah LWK 'Cap Gajah' yang asli 100% langsung dari pabriknya dengan berbelanja di E-commerce resminya.

Mau #BungkusinAja sekarang? klik banner di bawah

 

ecommerce suparma

Referensi:

 



Diposting oleh : Trenaldy
pada 10 July 2024

Rate this article :

 

PT Suparma, Tbk is a leading paper manufacturer company which focused in providing reliable and high quality paper.

 

© 2024 PT Suparma, Tbk. All Rights Reserved. | Privacy Policy | Site Map | Disclaimer