Daftar Isi Kini aneka makanan yang diadospi dari luar negeri menguasai pasar Indonesia. Apalagi berkat sosial media dengan cepat makanan itu dikenal dan dicoba oleh masyrakat Indonesia . Sayangnya jajanan tradisional jadi bergeser karena sepi peminat. Misalnya beberapa jajanan tradisional yang hampir punah ini yang sudah jarang ditemukan sekitar kita. Punahnya jajanan tradisional khas Indonesia karena banyak pedagang yang tidak menjualnya lagi. Hal itu sejalan dengan kebutuhan pasar yang semakin menurun sehingga merugikan pedagang jajanan tradisional. Kepunahan itu membuat anak cucu kita tidak bisa menikmati kelezatan dan filosofi dari aneka jajanan tersebut. Sebelum benar-benar punah, ayo sama-sama kita lestarikan dengan membuat dan menginovasikan jajanan yang berikut ini. Dengan demikian anak cucu kita pun bisa menetahui dan merasakan kenikmatannya secara langsung. Pernahkah Anda kesulitan menapatkan jajanan tradisional yang berikut ini? Bisa jadi jajanan tradisional yang hampir punah ini sudah tidak tersedia lagi di sekitar Anda. Jajanan tradisional yang hampir punah ini adalah makanan khas Betawi. Kue rangi terbuat dari tepung sagu yang didalamnya terisi parutan kelapa muda. Setelah itu adonan tersebut dipanggang dengan cetakan yang bentuknya khas. Kue rangi termasuk jajanan tradisional yang hampir punah karena jarang yang menjualnya. Hal itu karena meningkatnya harga bahan baku terutama kelapa muda. Dengan demikian harga kue rangi pun mengalami kenaikan sehingga ditinggalkan oleh pecintanya. Dahulu di Jawa Tengah terdapat jajanan tradisional yang populer yaitu bernama Grontol Jagung. Jajanan tradisional yang hampir punah ini terbuat dari jagung manis yang dikukus hingga empuk. Kemudian disajikan dengan taburan gula pasir dan parutan kelapa muda. Grontol jagung kian ditinggalkan karena harganya yang terus mengalami kenaikan. Apalagi kehadiran jajanan modern yang terbuat dari jagung semakin diminati banyak orang membuat grontol jagung terancam keberadaannya. Mipan adalah jajanan tradisional yang terbuat dari tepung beras dan dicetak ke dalam wadah yang bentuknya bulat. Mipan disajikan dengan siraman gula merah cair serta taburan minyak bawang yang menambah kegurihan makanan ini. Saat ini Mipan tak terlalu diminati. Hal itu karena jajanan baru yang terbuat dari tepung beras kian bermunculan dengan rasa yang tak kalah nikmat. Itulah yang menyebabkan mipan menjadi salah satu jajanan tradisional yang hampir punah. Clorot adalah jajanan tradisional yang hampir punah khas dari Kota Purworeji. Jajanan ini rasanya manis dan dibungkus dengan daun janur sehingga bentuknya seperti rumah keong yang kerucut ke atas. Dahulu clorot selalu ada di pasar tradisional. Namun sekarang clorot semakin sulit ditemukan di pasar tradisional. Clorot tergolong dalam jajanan tradisional yang hampir punah karena sulitnya menemukan daun janur. Padahal daun tersebut penting karena untuk bungkus jajanan ini. Maka dari itu makanan ini perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Yogyakarta punya jajanan tradisional yang hampir punah yaitu bernama Geblek. Jajanan ini rasanya seperti aci goreng namun berbeda bentuk saja. Adonan geblek dibentuk menyerupai angka 8. Meskipun makanan ini cocok untuk camilan, namun peminatnya semakin berkurang. Hal itu karena semakin sedikit pedagang yang menjualnya sehingga tergeser oleh gorengan-gorengan yang lainnya. Dodongkal adalah jajanan asal Jakarta namun lebih opuler di Bandung. Dodongkal bentuknya kerucut berwarna putih dengan beberapa warna coklat di dalam adonan dari cairan gula. Jajanan ini tergolong hampir punah karena sepi peminat. Anak-anak muda tidak familiar dengan rasanya sehingga tidak banyak disukai. Kipo adalah jajanan tradisional dari Yogya yang sudah hampir punah. Kipo sudah sulit ditemukan meskipun dicari ke pasar tradisional. Rasanya nikmat karena terbuat dari adonan tepung ketan serta diisi nangka, kelapa, dan gula merah. Selain rasanya yang nikmat, warna hijau dari daun pandan menambah daya tarik pembeli untuk menikmatnya. Konon, katanya kue kipo ini berasal dari frasa “iki opo” yang berarti “ini apa?”. Awalnya kue ini adalah hasil dari kreasi Bu Djito pada tahun 1986. Kue ini terbuat dari singkong yang diparut ini termasuk ke dalam jajanan tradisional yang hampir punah. Hal itu karena peminatnya semakin sedikit. Makanan yang terbuat dari singkong ini tergeser kepopulerannya dengan camilan yang terbuat dari tepung-tepungan. Itulah yang membuat jajanan ini tidak diminati lagi. Olahan singkong yang juga akan punah yaitu gethuk lindri. Jajanan tradisional ini dijajakan dengan gerobak dengan musik yang cukup kencang. Keunikan itu tidak akan lagi terlihat di sekitar kita. Hal itu karena gethuk lindri semakin sedikit peminatnya sehingga tidak ada yang membelinya lagi. Kue cucur sudah ada sejak tahun 90-an. Sayangnya jajanan ini sudah mulai redup popularitasnya karena sepi peminat. Kue cucur rasanya anis dengan warna hijau yang memikat. Sayangnya warna yang menggugah selera itu tak menjamin kue cucur bertahan lama. Oleh karena itu kue cucur ini jadi sulit untuk ditemukan. Jajanan tradisional itu bisa hampir punah karena minat masyrakat Indonesia yang berpindah ke makanan yang viral. Dikarenakan minimnya peminat maka pedagadang jajanan tradisional yang hampir punah di atas pun "banting setir" dengan berjualan makanan yang lain. Kini saatnya kita untuk menyelamatkan jajanan tradisional di atas. Caranya mudah, dengan cara membuatnya dengan berinovasi rasa sehingga cocok dengan selera masyrakat Indonesia saat ini. Penikmat makanan tradisional bukan hanya mengutamakan rasa, namun juga kebersihan sajian. Oleh karena itu sajikanlah jajanan tradisional dengan kertas alas putih jajanan tradisional yang sudah Food Grade. Merek kertas alas putih jajanan tradisional itu adalah Cap Gajah. Laminated Machine Glazed (LMG) atau kertas alas putih untuk jajanan tradisional ini mudah ditemukan. Anda bisa memiliki kertas LMG Cap Gajah dengan klik toko online resminya di bawah ini:Aneka Jajanan tradisional yang hampir punah
1. Kue Rangi
2. Grontol Jagung
3. Mipan
4. Clorot
5. Geblek
6. Dodongkal
7. Kipo
8. Lemet
9. Gethuk Lindri
10. Kue Cucur
Kertas Alas Putih untuk Jajanan Tradisional yang Tidak Pernah Punah
Rate this article :
PT Suparma, Tbk is a leading paper manufacturer company which focused in providing reliable and high quality paper.
© 2024 PT Suparma, Tbk. All Rights Reserved. | Privacy Policy | Site Map | Disclaimer