Sejarah Mudik Beserta Kepanjangan dari Istilah Mudik


 

mudik

Mudik jadi tradisi yang selalu dirayakan setiap tahun. Layaknya tradisi lainnya di Indonesia, sejarah mudik ternyata ada sejak lama hingga lestari sampai saat ini.

Setelah mengetahui sejarahnya, saatnya untuk menyiapkan barang bawaan hingga transportasi yang digunakan. Dengan menyiapkannya maka Anda dan keluarga akan lebih siap saat perjalanan jauh ke kampung halaman.

Bila perlu lakukanlah mudik setahun sekali. Hal itu karena mudik punya manfaat yang positif jika dilakukan secara rutin.

Sejarah Mudik

Pulang kampung adalah kebiasaan tahunan yang dijalankan oleh warga Indonesia pada saat hari raya besar seperti Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru. Ternyata sejarah mudik ini sudah terkenal sejak era 1970-an, dimulai dari zaman Majapahit dan Mataram Islam, ketika pejabat kerajaan akan kembali ke kampung halaman setelah bertugas di daerah kekuasaan mereka.

Awal-mulanya sejarah musik dimulai saat era kejayaan Majapahit yang wilayahnya begitu luas sampai ke Sri Lanka dan Semenanjung Malaya. Para pejabat kerajaan tersebut biasanya ditempatkan di titik-titik kekuasaan mereka dan pada suatu saat mereka akan kembali ke istana untuk melaporkan kepada raja dan mengunjungi kampung halaman. Kebiasaan ini kemudian terkait erat dengan tradisi mudik.

Namun ada sumber lain yang berpendapat mengenai sejarah mudik di Indonesia. Menurut Yuanda Zara, seorang Dosen Ilmu Sejarah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), tradisi mudik sudah ada sejak awal kemerdekaan Indonesia. Menurutnya pada masa itu, banyak orang merantau ke Jakarta karena pusat pembangunan berada di ibu kota. Namun, setelah beberapa tahun tinggal di sana, mereka merindukan kampung halaman mereka dan akhirnya pulang secara massal. (Sumber: Kompas)

Tepatnya pada tahun 1950-an, mudik telah menjadi tradisi penting di Indonesia, terutama di Jakarta, yang masih menjadi pusat mudik di negara ini. Urbanisasi yang terjadi setelah kemerdekaan membuat masyarakat semakin merindukan kampung halaman mereka, sehingga mudik juga diartikan sebagai "pulang dari kota ke bagian hulunya" atau "berangkat menuju kota untuk mencari nafkah".

Istilah "mudik" pertama kali muncul dalam lingkup publik Indonesia pada tahun 1983 dan menjadi populer di kalangan perantau Jawa untuk menyebut perjalanan pulang ke kampung halaman.

Apa Kepanjangan Mudik?

Kepanjangan Mudik berasal dari Bahasa Jawa "Mulih Dilik". Mulih artinya pulang, sementara Dilik artinya sebentar. Disimpulkan bahwa Mudik adalah tradisi yang dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri ke kampung halaman dengan waktu yang cukup singkat.

Ada pula yang mengatakan bahwa Mudik berasal dari Bahasa Melayu "Udik" yang artinya Hulu atau Ujung. Alasannya karena di masa lampau masyarakat Melayu yang tinggal di hulu sungai  kerap bepergian ke hilir sungai menggunakan perahu atau biduk. Setelah selesai urusannya, mereka kembali pulang ke hulu pada sore harinya.

Baca Juga:

Mudik Selalu Bersih di Hari yang Suci Membawa Tissue Plenty

Mudik yang nyaman adalah ketika Anda menjaga kebersihan saat perjalanan ke kampung halaman. Hal itu bisa Anda lakukan dengan membawa sanitasi diri di tas kecil Anda, misalnya hand sanitizer dan tisu kantong.

Gunakanlah tisu yang berkualitas, terjamin kebersihannya serta berukuran praktis sehingga dapat dimasukan dalam tas kecil Anda. Jenis tisu yang dimaksud adalah Tissue Handkerchief dari Tissue Plenty.

Tissue Handkerchief Plenty tersedia dimana saja. Hal itu membuktikan bahwa Tissue Plenty #AnytimeAnywhere senantiasa ada di dekat Anda.

Tissue Plenty, #AnytimeAnywhere selalu ada untuk Anda

ecommerce suparma

Referensi:

 



Diposting oleh : Trenaldy
pada 09 July 2024

Rate this article :

 

PT Suparma, Tbk is a leading paper manufacturer company which focused in providing reliable and high quality paper.

 

© 2024 PT Suparma, Tbk. All Rights Reserved. | Privacy Policy | Site Map | Disclaimer