Aneka olahan dari telor banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. Bahkan salah satu olahan dari telor termasuk salah satu makanan legendaris di Indonesia, yaitu kerak telor. Makanan itu sering terdengar namun tahukah Anda kerak telor berasal dari mana? Sebagian dari generasi Z mungkin masih asing dengan salah satu makanan ini. Hal itu karena kerak telor termasuk makanan jadul yang eksis hingga saat ini. Dengan demikian jangan hanya menyukai kelezatannya saja, namun Anda perlu tahu asal dari kerak telor. Oleh karena itu simaklah artikel ini hingga akhir. Kerak telor berasal dari Jakarta. Di kota asalnya, kerak telor termasuk salah satu makanan legendaris kebanggaan warga Jakarta. Hal itu terbukti dari eksistensi kerak telor yang masih tetap ada hingga saat ini. Meskipun asalnya dari Ibukota Jakarta namun cara penyajiannya pun masih sederhana dan tradisional hingga saat ini. Biasanya pedagang kerak telor menyajikan jualannya di pinggir jalan. Kemudian kerak telor dimasak saat ada pesanan sehingga penikmatnya dapat merasakan sensasi hangat dari aneka campuran yang ada di dalam kerak telor. Di kota asalnya, kerak telor masih banyak ditemukan dipinggir jalan. Bahkan saat ini kerak telor selalu ada di pesta-pesta rakyat di Jakarta misalnya Pekan Raya Jakarta (PRJ). Kerak telor memang menjadi salah satu makanan tradisional yang memiliki sejarah panjang di Indonesia, terutama berasal dari kawasan Betawi di Jakarta. Awalnya, masyarakat Betawi menciptakan kerak telor secara tidak sengaja pada abad ke-18 ketika sedang bereksperimen dengan bahan dasar kelapa. Sejarah kerak telor dimulai pada zaman Masa Penjajahan. Pada saat itu kerak telor dianggap sebagai makanan mewah yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan atas. Pada masa tersebut, pedagang kerak telor sering kali menggunakan baju Sadaria, yang merupakan pakaian yang sering dipakai oleh Jawara Betawi pada masa itu. Baju Sadaria sendiri terinspirasi dari budaya Tionghoa dan memiliki tampilan seperti baju koko berkerah Shanghai. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat Betawi mulai menjual kerak telor dengan harga yang lebih terjangkau, sehingga bisa dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat. Hingga kini, pedagang kerak telor masih menggunakan baju Sadaria saat menjualnya, terutama dalam acara-acara besar seperti Pekan Raya Jakarta (PRJ). Hal ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan antara kerak telor dengan sejarah dan budaya Betawi yang kental. Kerak telor identik dengan penggunaan dua bahan utama yaitu telur dan ketan. Maka dari itu rasa dari kerak telor cenderung gurih dan asin namun tetap mengnyangkan. Jika Anda tidak sempat menikmati lkerak telor berasal dari Jakarta, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah. Berikut ini resep kerak telor rumahan yang dapat Anda tiru Bumbu Halus: Cara membuat: Kerak telor dimasak menggunakan minyak goreng yang sedikit atau ditumis. Meskipun sedikit namun kerak telor termasuk makanan yang mengandung minyak. Oleh karena itu peyajiannya perlu diberikan kertas bungkus kerak telor yang tahan minyak. Menggunakan kertas alas yang tahan minyak berguna untuk menjaga kenyamanan saat menikmati kerak telor. Selain itu tujuan penggunaan kertas alas tahan minyak berguna saat pedagang membungkus kerak telor. Dengan demikian kertas alas minyak anti remes sehingga kerak telor di dalamnya terjaga dengan baik, Itulah hebatkan kertas bungkus tahan minyak Cap Gajah. Laminated Wrapping Kraft (LWK) Cap Gajah tersebut menggunakan laminasi terkuat sehingga dijamin anti rembes karena tahan minyak yang terbaik. Ayo #BungkusinAja pakai Cap Gajah! Miliki sekarang dengan membelinya di E-commerce resminya"Kerak Telor Berasal Dari Mana?
Sejarah Kerak Telor
Resep Kerak Telor
Bahan-bahan:
- 1 cup beras ketan putih, rendam semalaman dan jangan buang airnya
- Telur bebek
- Ebi, sangrai dan haluskan (bisa diblender)
- Kelapa parut
- Gula dan garam secukupnya
- Bawang merah
- Bawang putih
- Cabai merah
- Lada
- Kencur
- Jahe
1. Buat serundeng terlebih dahulu. Dengan api sedang, tumis bumbu halus sampai harum kemudian campur dengan kelapa parut, ebi, gula, dan garam. Setelah mengeluarkan aroma khas serundeng, angkat dan sisihkan.
2. Gunakan panci yang memiliki wadah cekung. Panaskan terlebih dahulu lalu tuangkan 1-2 sendok makan beras ketan putih beserta air rendamannya. Rebus dan tutup panci hingga air agak mengering.
3. Di wadah lain, tuangkan 1 telur bebek, 2 sendok makan serundeng, dan ebi halus. Kocok dan tuangkan di atas panci.
4. Balikkan wajan sehingga menghadap api. Biarkan selama beberapa saat hingga kerak telor berwarna kecokelatan. Pastikan tidak sampai gosong.
5. Setelah matang, taburi dengan serundeng dan bawang goreng.
6. Kerak telor khas Jakarta siap dihidangkanKertas Alas Aneka Makanan Tahan Minyak? Ya, Cap Gajah!
Rate this article :
PT Suparma, Tbk is a leading paper manufacturer company which focused in providing reliable and high quality paper.
© 2024 PT Suparma, Tbk. All Rights Reserved. | Privacy Policy | Site Map | Disclaimer