Mengapa Sampah Plastik Sulit Terurai? Ini Alasan Logisnya


 

Mengutip dari Statista, jumlah sampah plastik di dunia semakin meningkat lebih dari tujuh kali menjadi 360 juta metrix ton. Penumpukan itu karena sampah plastik adalah barang yang tak terpakai dengan karakteristik yang sulit terurai. Lantas mengapa sampah plastik sulit terurai?

Pertanyaan itu muncul karena data statistik tentang sampah plastik kian meningkat tiap tahun. Padahal upaya penekanan penggunakan plastik kian gencar disosialisasikan.  Dengan demikian ada hal lain yang perlu dilakukan selain sosialisasi pengurangan plastik, salah satunya adalah dengan menggunakan kemasan plastik yang cepat terurai.

Oleh karena itu artikel ini akan menjawab mengapa sampah plastik sukar terurai sekaligus produk sehari-hari yang memakai plastik yang cepat terurai.

Alasan Kuat Mengapa Sampah Plastik Sulit Terurai

Ir. Nurul Hidayati Fithriyah, S.T., M.Sc., Ph.D., seorang Dosen Teknik Kimia dari Universitas Muhammadiyah Jakarta menjelaskan ada dua alsan besar mengapa sampah plastik sulit terurai, diantaranya:

1. Mikroorganisme Tak Mengenali Plastik

Alasan pertama mengapa sampah plastik sulit terurai karena plastik merupakan bahan sintetis dari polimer yang strukturnya asing bagi mikroorganisme. Maksudnya, bakteri dan mikroba yang biasanya membantu mengurai sampah tidak punya enzim yang cocok untuk memecah plastik.

Menurut Nurul, tetap masih ada kemungkinan plastik bisa terurai, tapi prosesnya bisa memakan waktu yang sangat panjang bahkan hingga ratusan tahun. Itulah mengapa sampah plastik jadi semakin menumpuk karena lama terurai namun pemakaiannya semakin banyak.

2. Adanya "Panggung Polimer"

Alasan kedua mengapa plastik sulit terurai yaitu didalamnya terkandung bahan penyusun bernama polimer, yaitu senyawa sintetik yang tersusun dari rangkaian molekul kecil bernama monomer. Nama “polimer” sendiri berasal dari dua kata, yakni “poli” yang berarti banyak, dan “mer” yang berarti bagian atau unit berulang. Dikarenakan struktur polimer tersusun dari monomer yang saling terikat, maka akan membentuk rantai sangat panjang dan berulang-ulang. Maka dari itu inilah yang membangun rantai yang sangat kompleks sehingga menyulitkan proses penguraian oleh mikroorganisme alami seperti bakteri dan jamur.

Mengutip dari sumber yang sama, satu molekul polimer bahkan bisa memiliki rantai sepanjang ratusan hingga puluhan ribu monomer. Bayangkan, satu gram plastik saja bisa terkandung miliaran hingga triliunan unit monomer. Dengan demikian inilah alasan mengapa sampah plastik dikarenakan strukturnya yang padat dan kuat ini membuat plastik tidak mudah diuraikan, sehingga memerlukan waktu yang sangat lama untuk terpecah secara alami.

Solusi Agar Plastik Cepat Terurai

Melihat peningkatan sampah plastik yang kian masif mendorong kalangan profesional untuk berinovasi menciptakan kandungan yang mampu mempercepat proses penguraian. Salah satu inovasi mempercepat penguraian plastik adalah munculnya Oxo Biodegradable Catalyst.

Oxo Biodegradable Catalyst adalah suatu zat yang dimasukkan bersama dengan benih-benih plastik yang tujuannya untuk mempercepat proses penguraian.

Proses penguraian plastik yang menggunakan Oxo-Biodegradable Catalyst dibantu oleh mikroorganisme di tanah maupun di perairan. Hasil penguraian tersebut umumnya menjadi karbon dioksida (CO2) dan sebagainya. Dengan demikian hasil penguraian plastik oleh Oxo Biodegradbale Catalyst sudah dipastikan tidak membentuk polutan mikroplastik.

Suatu penelitian gabungan Universitas Diponegoro dengan Universitas Dian Nuswantoro terkait proses biodegradasi plastik OXIUM menemukan bahwa saat proses fotooksidasi, plastik yang terkandung Oxo Biodegradable Catalyst akan menyerap sinar UV. Kemudian dengan bantuan oksigen dari lingkungan sekitar, polimer plastik akan mengalami pembentukan radikal bebas sehingga mempercepat pemutusan rantai polimer yang menghasilkan pembentukan "gugus karbonil" yang berfungsi untuk mengurangi berat molekul dan meningkatkan hidrofilisitas plastik.

Produk Indonesia yang Pakai Oxo Biodegradable Catalyst

Sebagai salah satu negara yang memiliki penduduk terbanyak, sepertinya menghentikan penggunaan plastik cukup sulit untuk dilakukan.

Melihat hal tersebut, produsen kertas terbesar di Indonesia bernama PT Suparma Tbk sudah mulai memasukkan Oxo Biodegradble Catalyst ke dalam produk-produknya yang menggunakan plastik.

Semua plastik kemasan Tissue Plenty dan Tissue See-U telah menggunakan Oxo Bipdegradable Catalyst sehingga lebih cepat proses penguraiannya.

Selain itu plastik laminasi kertas bungkus "Cap Gajah" sehingga selain kuat, laminasi kertas "Cap Gajah" aman saat kontak langsung dengan makanan tanpa meninggalkan kontamiinasi zat berbahaya.

Beli Produk Ramah Lingkungan dari PT Suparma Tbk

Kertas bungkus "Cap Gajah", Tissue Plenty dan Tissue See-U bisa didapatkan di marketplace kesayangan Anda, cukup klik tombol di bawah ini:

 



Diposting oleh : Miftah
pada 20 May 2025

Rate this article :

 

PT Suparma, Tbk is a leading paper manufacturer company which focused in providing reliable and high quality paper.

 

© 2025 PT Suparma, Tbk. All Rights Reserved. | Privacy Policy | Site Map | Disclaimer