Daftar Isi Kupatan, bagi Umat Islam di Pulau Jawa sangat familiar dengan istilah tersebut. Meskipun familiar tapi masih saja ada yang belum tahu apa itu tradisi kupatan. Tradisi ini akan dilaksanakan delapan hari setelah Hari Raya Idul Fitri setiap tahunnya. Uniknya lagi setiap kota punya tradisi kupatan yang berbeda-beda sehingga kita perlu mengetahuinya. Cari tahu selengkapnya di dalam artikel ini. Tradisi Kupatan, atau yang juga dikenal sebagai Lebaran Ketupat, adalah perayaan yang umumnya dirayakan hari kedelapan setelah Hari Raya Idul Fitri. Inti dari tradisi ini adalah penyajian dan konsumsi ketupat, yaitu nasi yang dibungkus anyaman daun kelapa muda (janur) dan dimasak hingga matang. Janur berasal dari Bahasa Arab yang artinya telah datang seberkas cahaya terang. Jika dalam Bahasa Jawa, Janur artinya "Jatining Nur" yang artinya Cahaya Hati. Secara filosofis, ketupat memiliki makna mendalam. Anyaman janur yang rumit diartikan sebagai kompleksitas kesalahan manusia, sementara nasi putih di dalamnya melambangkan kesucian hati setelah menjalani ibadah puasa Ramadhan. Istilah "kupat" sendiri berasal dari Bahasa Jawa "ngaku lepat" yang berarti mengakui kesalahan, sehingga tradisi ini juga menjadi momen untuk saling memaafkan. Dalam pelaksanaannya, Umat Muslim biasanya memasak hidangan khas Kupatan seperti opor ayam, sambal goreng kentang, rendang, hingga sayur labu siam. Kemudian aneka masakan tersebut disajikan dengan potongan ketupat. Tradisi Kupatan tahun 2025 mulai dilaksanakan pada hari kedelapan setelah Hari Raya Idul Fitri tepatnya hari ini Senin, 7 April 2025. Tanggal 7 April 2025 ditetapkan sebagai Kupatan haria tepat delapan hari setelah tanggal 31 Maret 2025 yaitu Hari Raya Idul Fitri tahun 2025 di Indonesia yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia lewat Sidang Isbat. Kupatan identik dengan perayaan setelah Idul Fitri di Pulau Jawa. Karena hal tersebut maka tak heran beberapa daerah di bawah ini punya perayaan kupatan yang beraneka ragam Kecamatan Durenan di Trenggalek punya tradisi tersendiri dalam merayakan kupatan. Masyarakat Trenggalek berbondong-bondong ke sana untuk bersilaturahmi dengan kerabat dan juga pemuka agama. Kebiasaan silaturahmi sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan kemudian diturunkan oleh keturunannya hingga saat ini. Uniknya tradisi Kupatan di trenggalek tidak memakai seremoni tertentu. Meskipun demikian tradisi bersilaturahmi masih berjalan hingga era modern seperti saat ini. Tradisi Kupatan di Lamongan diselenggarakan dua kali, dua minggu menjelang Ramadhan (Megengan) dan tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Kecamatan Paciran di Lamongan mengadakan tradisi Kupatan dengan beraneka kesenian khas Lamongan seperti Jidor, Musik Tongklok hingga Jaran Jenggo. (sumber: Historical Meaning) Tradisi Kupatan di Jepara disebut dengan Tradisi Ba'da, Bodho Kupatan atau Bodho Lomban yang biasanya dilakukan oleh warga Jepara yang tinggal di pesisir. Tradisi Kupatan di Jepara atau Bodho Kupatan dilakukan dengan cara melarung kepala kerbau sebagai bentuk syukur masyarakat terhadap rezeki yang diberikan berupa hasil laut yang melimpah. Sebelum larung kepala kerbau, akan diadakan pertunjukan wayang semalaman di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu. Terdapat beberapa tradisi kupatan yang diselenggarakan di Kudus. Tradisi Bulusan di Kecamatan Jekulo tepatnya di Desa Hadipolo, yaitu kirab gunungan ketupat, aneka jajanan basah tradisional, dan hasil bumi. Selanjutnya pemberian makan bulus sebagai simbol penghormatan kepada alam. Kedua, tradisi Kupatan di Sendang Jodo, Desa Purworejo yang sangat menarik kaum muda-mudi untuk mendatanginya. Tradisi kupatan di kudus yang ketiga adalah Tradisi Sewu Kupat di Desa Colo yang pusatnya ada di Makam Sunan Muria dengan iring-iringan gunungan ketupat. Keempat yaitu Tradisi Lomban Prau di Wisata Mbalong Sangkal Putung yang membawa gunungan dan perahu untuk mengelilingi rawa. Kupatan bukan hanya sekedar menikmati hidangan tertentu, tapi kita juga bisa mengenal budaya Indonesia kepada seluruh anggota keluarga Kenali kebudayaan Indonesia saat Kupatan dengan mengunjungi tempat tertentu dan nikmati pertunjukan yang dilakukan. Selalu jaga kenyamanan diri sendiri saat bepergian dengan membawa tisu premium asli Indonesia yang menggunakan bahan baku premium dan bertanggung jawab, yaitu Tissue Handkerchief Plenty. Tisu kantong Plenty punya 3 Ply dan permukaannya lembut sehingga nyaman diusap di kulit dan cepat menyerap kotoran saat bepergian. Manfaatkan kesempatan ini dengan mengenal tradisi Indonesia dengan membawa produk tisu terbaik di Indonesia dari PT Suparma Tbk yaitu Tissue Plenty. Referensi: https://historicalmeaning.id/tradisi-kupatan-di-kecamatan-paciran-wujud-rasa-syukur-umat-islam-lamongan/ https://www.detik.com/jatim/budaya/d-7296296/menengok-tradisi-lebaran-ketupat-di-durenan-trenggalek https://suarabaru.id/2024/04/11/mengenal-lebih-dekat-tradisi-bada-lomban-dan-kupatan-di-kabupaten-jepara https://lingkarjateng.id/2025/04/hari-ke-7-lebaran-4-desa-di-kudus-bakal-gelar-tradisi-kupatan/Apa Itu Tradisi Kupatan?
Kapan Kupatan Tahun 2025?
Tradisi Kupatan di Pulau Jawa yang Unik
1. Trenggalek
2. Lamongan
3. Jepara
4. Kudus
Kupatan Jadi Jembatan Budaya Antar Generasi
Rate this article :
PT Suparma, Tbk is a leading paper manufacturer company which focused in providing reliable and high quality paper.
© 2025 PT Suparma, Tbk. All Rights Reserved. | Privacy Policy | Site Map | Disclaimer