10 Jenis Mangrove Terpopuler yang Ada di Wisata Ramah Lingkungan


Wisata Mangrove identik dengan lokasinya di pinggir pantai dan banyak ditanamani pohon-pohon berjenis Mangrove. Setidaknya terdapat 10 jenis mangrove yang sengaja ditanami di Hutan Mangrove yang termasuk sebagai pariwisata berkelanjutan.

Sepuluh macam mangrove itu mampu menahan erosi pantai yang dampaknya merusak lingkungan dan merugikan masyarakat. Sebagai Negara Maritim, Indonesia memang perlu melakukan pencegahan bencana alam yang berasal dari area perairan demi terjaganya ekosistem secara meluas.

Maka dari itu dengan mengetahui beraneka jenis mangrove dalam artikel ini dapat membantu Anda yang ingin ikut melestarikan keberadakan Wisata Mangrove, seperti yang telah dilakukan oleh PT Suparma Tbk.

10 Jenis Mangrove

10 Jenis Mangrove yang berikut ini banyak dipakai untuk mencegah erosi pantai di beberapa lokasi Wisawa Mangrove di Indonesia:

1. Bakau Hitam (Rhizophora mucronata)

Bakau hitam merupakan salah satu dari 10 jenis Mangrove yang banyak ditemukan di Indonesia dengan ciri khas akar tunjangnya yang kokoh dan besar dan dapat tumbuh tinggi hingga 20-25 meter. Daunnya berbentuk elips dengan ujung meruncing dan permukaan bawahnya memiliki bintik-bintik gabus yang membedakannya. Buahnya berbentuk bulat telur memanjang dengan hipokotil (calon batang) yang panjang dan berwarna hijau saat masih muda. Jenis ini memiliki peran penting dalam menstabilkan garis pantai dan menyediakan habitat bagi berbagai biota laut.

Di beberapa Wisata Mangrove Indonesia, bakau hitam dikenal juga dengan nama bakau bandul atau bakau merah.

2. Api-Api Putih (Avicennia marina)

10 jenis Mangrove yang berikutnya dikenal dengan Api-api Putih yang mampu beradaptasi dengan lingkungan berlumpur melalui akar napas uniknya yang disebut pneumatofor. Bentuk Mangrove Api-Api Putih berbentuk seperti pensil yang tumbuh vertikal ke atas untuk memudahkan pertukaran gas.

Pohon ini memiliki batang berwarna abu-abu halus dan dapat tumbuh sebagai pohon dengan ketinggian yang mencapai lebih dari 10 meter. Daunnya berwarna hijau keabu-abuan dan memiliki kemampuan untuk mengeluarkan kelebihan garam melalui permukaannya. Spesies ini juga dikenal sebagai grey mangrove atau api-api jambu.

3. Pedada Putih (Sonneratia alba)

Pedada putih adalah jenis Mangrove yang memiliki ciri khas akar napas berbentuk kerucut tumpul yang muncul di sekitar pangkal batangnya yang tujuannya untuk membantu dalam respirasi di tanah yang anaerobik.

Pedada Putih menjadi adalah salah satu dari 19 Jenis Mangrove di Indonesia yang dapat tumbuh hingga ketinggian 15 meter dengan  ciri khas kulitnya berwarna putih keabu-abuan hingga cokelat. Daunnya berbentuk bulat telur terbalik dengan ujung membulat dan tangkai daun berwarna hijau kekuningan.

Bunga pedada putih memiliki banyak benang sari berwarna putih yang menarik perhatian serangga penyerbuk, dan menghasilkan buah berbentuk bola yang menjadi sumber makanan bagi beberapa jenis fauna.

4. Tancang (Bruguiera gymnorrhiza)

Tancang mudah dikenali melalui sistem perakarannya yang unik yaitu akar lutut yang melengkung ke atas kemudian kembali masuk ke dalam tanah. Pohon ini merupakan jenis mangrove yang selalu hijau dan dapat mencapai ketinggian hingga 30 meter dengan kulit kayu berwarna abu-abu hingga cokelat.

Daunnya berbentuk lanset dengan permukaan yang licin dan mengkilap berwarna hijau. Bunga tancang tumbuh soliter, menggantung di ketiak daun, berwarna merah muda hingga merah yang menarik perhatian burung dan serangga. Buahnya berbentuk memanjang seperti cerutu dengan kelopak yang tetap melekat.

5. Bakau Minyak (Rhizophora apiculata)

Bakau minyak satu-satunya dari 10 jenis Mangrove yang bentuknya mirip bakau hitam, namun umumnya memiliki akar tunjang yang lebih ramping dan tajuk pohon yang lebih rapat. Daunnya berbentuk elips dengan ujung yang meruncing dan tidak memiliki bintik-bintik gabus pada permukaan bawahnya, perbedaan signifikan dari bakau hitam.

Hipokotil (calon batang) buah dari Bakau Minyak lebih panjang dibandingkan bakau hitam dan berwarna hijau saat masih muda. Manfaat Mangrove Bakau Minyak adalah memberikan perlindungan pantai dan habitat bagi berbagai organisme laut.

6. Api-Api (Avicennia officinalis)

Api-api jenis ini memiliki akar napas yang tumbuh seperti jari-jari yang muncul dari permukaan tanah berlumpur yang dapat membantu menyerap oksigen. Pohon Avicennia officinalis dapat tumbuh menjadi cukup besar dengan batang yang kokoh dan tajuk yang lebar.

Bentuknya daun Mangrove Api-Api elips hingga bulat telur dengan permukaan atas yang berwarna hijau mengkilap. Bentuk bunga dari Mangrove Api-api umumnya berwarna kuning atau oranye yang fungsinya menarik bagi serangga penyerbuk.

7. Nipah (Nypa fruticans)

Nipah merupakan salah satu dari 10 jenis Mangove yang bentuknya seperti Palem namun dapat tumbuh di kawasan mangrove. Bedanya jenis Mangorve ini daripada Palem terdapat dari bentuk batangnya yang tersembunyi di bawah tanah.

Daunnya Nipah berbentuk majemuk menyirip dan tumbuh tegak ke atas dari rimpang dan dapat mencapai panjang beberapa meter. Bunga nipah tumbuh pada perbungaan yang bercabang dan menghasilkan buah bergerombol berbentuk bola dengan banyak biji. Setiap bagian dari nipah memiliki nilai ekonomi, mulai dari daunnya yang digunakan untuk atap hingga buahnya yang dapat dimakan dan diolah menjadi berbagai produk.

8. Teruntum (Lumnitzera littorea)

Teruntum memiliki akar napas berbentuk lutut berwarna cokelat tua yang membantu dalam pertukaran udara di lingkungan berlumpur. Pohon ini termasuk jenis mangrove yang selalu hijau dan tumbuh tersebar di tepi sungai atau laut.

Daunnya Teruntum berbentuk oval atau memanjang dengan ujung yang membulat dan berwarna hijau mengkilap. Teruntum adalalah satu-satunya dari 10 jenis Mangrove yang punya kayu yang sangat kuat dan tahan lama sehingga sering dimanfaatkan sebagai kayu bakar dan bahan bangunan oleh masyarakat pesisir.

9. Nyirih (Xylocarpus granatum)

Nyirih memiliki ciri khas akar papan yang melebar ke samping dan meliuk-liuk di permukaan tanah yang berfungsi untuk memberikan stabilitas pada pohon di tanah yang lunak.

Kulit kayu PPohon Bakay Nyirih berwarna cokelat muda kekuningan dan relatif tipis. Buah Nyirih berbentuk bulat seperti bola dengan diameter yang cukup besar, bisa mencapai hingga 25 cm.

Buah dari Pohon Bakau Nyirih dimanfaatkan untuk diambilnya minyaknya. Selain itu Kayu Pohonn Nyirih juga berfungsi untuk pembuatan mebel dan kerajinan tangan.

10. Buta-Buta (Excoecaria agallocha)

10 jenis Mangrove yang terakhir ini memiliki sistem perakaran yang unik, akarnya menjalar di permukaan tanah dan seringkali terlihat kusut. Ciri yang paling mencolok dari Buta-buta ini adalah getahnya yang berwarna putih susu dan sangat beracun yang menyebabkan iritasi parah pada kulit dan mata jika terkena.

Daunnya berbentuk oval hingga elips, berwarna hijau tua dan akan berubah menjadi warna merah bata yang khas sebelum akhirnya rontok. Meskipun beracun, beberapa bagian dari tanaman ini memiliki kegunaan tradisional dalam pengobatan dan kayunya juga dimanfaatkan dalam industri ringan.

PT Suparma Tbk Ikut Meletarikan Hutan Mangrove Lewat Kegiatan CSR

Sebagai pabrik kertas Indonesia yang mendukung kelestarian Wisata Ramah Lingkungan, PT Suparma Tbk akan melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR) di Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya pada tanggal 24 Mei 2025.

Program kepedulian lingkungan oleh PT Suparma Tbk di Wisata Mangrove Surabaya berjudul  "Mangrove Restoration: Fight Againts Climate Change" akan menanamkan beraneka jenis mangrove sebanyak 1000 pohon. Penanaman ini diharapkan dapat mencegah erosi pantai yang bisa disebabkan oleh alam maupun manusia.

Inilah komitmen PT Suparma Tbk untuk kelestarian lingkungan untuk masa depan semua makluk hidup di masa depan.

 



Diposting oleh : Miftah
pada 09 May 2025

Rate this article :

 

PT Suparma, Tbk merupakan perusahaan kertas terkemuka yang berfokus pada pembuatan kertas dengan mutu handal dan kualitas tinggi.

 

© 2025 PT Suparma, Tbk. Hak cipta dilindungi Undang-undang. | Kebijakan Privasi | Peta Situs | Disclaimer