Daftar Isi Meskipun sudah ada sejak lama tapi aneka makanan tradisional di Indonesia masih layak untuk dinikmati saat ini. Itu terjadi berkat penjual dan pembeli setia yang senantiasa menikmatinya. Selain itu, ada pun cara melestarikan makanan tradisional lainnya pada artikel ini juga perlu untuk dilakukan. Sebagai warga Indonesia sebaiknya jaga dan lestarikan makanan tradisional . Jangan biarkan restoran cepat saji dari luar negeri menguasai Indonesia. Caranya adalah dengan melakukan cara-cara melestarikan yang ada dalam bacaan ini. Makanan tradisional selalu identik dengan pengemasannya yaitu dibungkus. Daun pisang adalah pembungkus makanan tradisional yang banyak dipilih. Kini terdapat pengganti daun pisang sebagai pembungkus yang aman, sehat, dan banyak ditemukan. Oleh karena itu artikel ini akan merekomendasikan pengganti daun pisang yang bisa dipilih berkat teknologi terbaiknya. Bacalah sampai selesai! Ayo jaga makanan tradisional Indonesia agar tetap eksis dengan melakukan cara melestarikan makanan tradisional seperti pada di bawah ini: Cara melestarikan makanan tradisional ini bisa didapatkan dengan cara bertanya kepada penjualnya. Bila perlu tanyakanlah bahan utama pembuatan makanan tersebut. Biasanya penjual akan lebih tahu tentang bahan baku hingga takaran yang dibuatnya. Bahkan ada pula penjual yang juga mengetahui asal-usul makanan tersebut sehingga Adna bisa mendapatian informasi yang banyak dengan cara bertanya. Makanan tradisional mudah untuk dibuat. Apalagi belajar di Youtube sudah sangat mudah untuk dilakukan. Bila perlu, ikutilah kelas-kelas belajar masak tradisional secara khusus. Dengan mengikuti kelas ini, Anda akan diajarkan langsung oleh ahlinya. Dengan berbekal pengetahuannya maka cara melestarikan makanan tradisional ini bisa dilakukan secara terus-menerus karena Anda bisa melakukannya. Makanan tradisional layak untuk diberikan kepada orang lain. Berbagi makanan tradisional berarti mengajak orang lain untuk mencicipinya. Semakin sering memberikannya ke orang lain, makin besar kemungkinan orang mengenal aneka makanan tradisional. Inovasi tentu baik untuk dilakukan pada makanan tradisional. Namun sebaiknya kreasi itu tidak menghilangkan ciri khas dari makanan tradisional tersebut. Kreasi makanan tradisional yang bisa dilakukan seperti menambahkan aneka rasa, mengubah bentuk dan ukuran, serta menambahkan aneka isian. Cara melestarikan makanan tradisional dengan mengandalkan kreativitas ini bertujuan untuk menambah segmentasi pasar yang lebih luas. Dengan demikian Anda dapat menjangkau lebih banyak konsumen sehingga keuntungan menjadi berlipat ganda. Di satu sisi cara ini akan memperbanyak orang tahu tentang makanan tradisional indonesia. Oleh karena itu sangat kecil kemungkinan apabila makanan tradisional kehilangan eksistensinya. Makanan tradisional masih sering digunakan untuk hantaran. Beberapa makanan tradisional yang biasanya digunakan untuk hantaran adalah wajik, jenang, lemper, kue lapis, kue ku kacang, dan makanan tradisional yang punya rasa yang manis. Menggunakan makanan manis untu hantaran ternyata punya filosofi tertentu. Menurut Murdijati Gardjito atau akrab seorang guru besar Ilmu dan Teknologi Pangan di Universitas Gajah Mada, filosofi makanan tradisional untuk hantaran yaitu berupa harapan dan doa untuk mempelai agar bahagia selalu. Setelah membacanya, tertarik kah Anda untuk melestarikan makanan tradisional dengan cara membuatnya sendiri? Jika iya, maka saatnya untuk memiliki beberapa peralatan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membuat makanan tradisional, misalnya daun pisang. Dibeberapa penelitian menyebutkan bahwa pisang adalah salah satu jenis pohon yang terancam punah. Salah satu penyebab pisang terancam punah karena ditemukan jamur yang ebrbahaya untuk metabolisme tubuh. Menurut seorang peneliti yang bernama Ioannis Stergiopoulos, Sigatoka adalah dua dari tiga penyakit berbahaya di pisang dengan memanipulasi jalur metabolisme pohon pisang dan menyerap semua nutrisi yang ada. Inilah pentingnya mengganti daun pisang untuk membungkus makanan tradisional. Sigatoka membuat daun pisang menjadi bercak coklat muda yang rupanya sedikit terbakar. Penyakit ini yang membuat daun pisang tersebut tidak dapat digunakan untuk membungkus makanan tradisional. Inilah yang menyebabkan daun pisang menjadi punah dan langka sehingga mengancam keberlangsungan bisnis makanan tradisional Anda. Dengan demikian pentingnya mengganti daun pisang adalah untuk menghindari jamur yang terkena makanan yang dibuat. Pertimbangkanlah hal tersebut dengan memilih pengganti daun pisang yang terbaik dan ramah lingkungan. Pengganti daun pisang yang dimaksud adalah kertas nasi. Salah satu merek ini perlu untuk dipertimbangkan karena kualitasnya tidak main-main! Cap Gajah adalah kertas nasi yang punya dua variasi yaitu Laminated Wrapping Kraft (LWK) dan Laminated Machine Glazed (LMG). LWK adalah kertas nasi coklat, sementara LMG adalah kertas nasi putih. Meskipun kerap dipakai pembungkus nasi, namun keduanya juga bisa digunakan untuk membungkus makanan tradisional. Mulai dari camilan hingga makanan berat bisa dibungkus pakai kertas nasi Cap Gajah. Mulai dari makanan tradisional hingga makanan modern bisa dibungkus pakai Cap Gajah tanpa khawatir. Berbekal teknologi Oxium, kertas nasi Cap Gajah dijamin cepat terurai dan tidak menyisakan partikel-partikel plastik yang mengganggu ekosistem lingkungan. Pilih Cap Gajah berarti siap sajikan makanan tradisional yang nikmat, sehat, aman, dan ramah lingkungan.Cara Melestarikan Makanan Tradisional
1. Makan Makanan Khas Daerah Masing-Masing
3. Belajar Buat Makanan Tradisional
4. Berikan Makanan Tradisional Ke Orang Lain
5. Mengkreasikan Makanan Tradisional
6. Libatkan Dalam Acara yang Sakral
Pentingnya Mengganti Daun Pisang
#BungkusinAja Pakai Cap Gajah
Rate this article :
PT Suparma, Tbk merupakan perusahaan kertas terkemuka yang berfokus pada pembuatan kertas dengan mutu handal dan kualitas tinggi.
© 2024 PT Suparma, Tbk. Hak cipta dilindungi Undang-undang. | Kebijakan Privasi | Peta Situs | Disclaimer