7 Makanan Papua dari Sagu yang Mengenyangkan dan Wajib Coba


 

Sagu adalah makanan pokok di Papua. Tak heran jika makanan papua dari sagu lebih banyak ditemukan daripada aneka makanan dari nasi. Meskipun demikian, aneka makanan tersebut rasanya sangat lezat seperti olahan nasi pada umum. Jadi, Anda wajib mencobanya saat mengunjungi papua.

Sagu mengandung karbohidrat sehingga baik untuk sumber energi pada tubuh. Tak heran jika orang Papua tak merasa keberatan jika tidak makan pakai nasi. Itu karena kebutuhan karbohidratnya sudah terpenuhi dari makanan olahan dari sagu.

Beberapa makanan itu akan disajikan dengan piring yang beralaskan kertas minyak coklat. Kerta minyak yang dipakai harus berkualitas dan ramah lingkungan sehingga aman untuk dipakai dan berefek positif untuk jangka panjang.

Simaklah artikel ini hingga akhir. Selain makanan papua dari sagu, Anda pun juga akan menemukan kertas minyak coklat yang harus dipakai saat menyajikan aneka makanan papua dari sagu yang berikut ini.

Makanan Papua Dari Sagu

Ternyata ada alasan tersendiri mengapa orang papua menjadikan sagu sebagai makanan pokoknya. Alasan orang papua makan sagu karena tidak lepas dari kebudayaan turun-temurun. Dari generasi ke generasi, orang Ppua terus menurunkan pengetahuan tentang pengolahan sagu ke anak-anaknya. Tak mengherankan jika makananan papua dari sagu tidak akan pernah punah.

Selain itu, alasan mengapa orang papua makan sagu karena pohon sagu tumbuh subur dan melimpah di papua. Pertumbuhan tanaman sagu itu ada yang sengaja ditanam dan ada pula yang tumbuh liar di tanah papua. Dengan demikian orang papua memanfaatkan komoditas itu sebaik mungkin dengan menghasilkan makanan-makanan untuk kebutuhannya tiap hari.

Makanan papua dari sagu dikreasikan dengan menghasilkan camilan hingga makanan berat. Semuanya harus dicoba selagi Anda mengunjungi Papua. Berikut ini mrekomendasi makanan di papua yang terbuat dari sagu:

1. Papeda

Papeda merupakan salah satu makanan Papua dari sagu yang cukup terkenal. Dalam bahasa Papua atau Inanwatan, papeda disebut dengan ‘dao’.

Papeda disantap bersama dengan ikan kuah kuning yang rasa kuahnya asam segar. Selain itu papeda cocok dinikmati dengan sayur ganemo yang terbuat dari daun melinjo muda.

Masyarakat adat di Papua sangat menghormati sagu lebih dari sekadar makanan lezat. Mereka percaya bahwa sagu digambarkan sebagai kisah penjelmaan manusia.

Hingga saat ini Papeda menjadi makanan adat yang dihadirkan dalam acara tertentu, misalnya Watani Kame. Upacara ini dilakukan sebagai tanda berakhirnya siklus kematian seseorang. Kemudian Papeda dibagikan kepada relasi yang membantu pelaksanaan upacara Watani Kame.

Oleh masyarakat Raja Ampat, sagu memang dianggap sebagai sesuatu yang begitu istimewa. Itulah sebabnya, saat memanen sagu mereka acap menggelar upacara khusus sebagai rasa syukur dan penghormatan akan hasil panen (sagu) yang melimpah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan seluruh keluarga di sana.

2. Norohombi

Norohombi adalah makanan papua dari sagu, kelapa parut, dan kerang kering. Makanan Norohombi terbuat dari lempengan tepung sagu dan bia kering yang dimasak dengan cara dibakar di atas bara api.

Norohombi dimasak menggunakan alas daun pisang. Dengan demikian Norohombi rasanya nikmat dan unik sehingga wajib untuk dicoba.

3. Sinole

Sinole merupakan makanan papua dai sagu dan dicampur dengan kelapa parut. Sinole kerap disebut dengan kebab sagu karena bentuknya yang menyerupai kebab namun diisi dengan gula merah.

Sinole adalah makanan papua dari sagu yang berasal daro Papua Barat tepatnya di wilayah Raja Ampat. Dengan demikian nikmatilah bersamaan dengan melihat indahkan raja ampat saat ke Papua. Tak lupa nikmatinya dengan seduhan secagkit kopi atau teh hangat di sore hari.

Rasa gurih mendominasi Sinole didapatkan dari penggunaan kelapa parut. Selain itu, camuran kelapa parut dengan tepung sagu menghasilkan tektur yang lembut sekalipun dimasak hingga matang.

4. Eurimoo

Eurimoo madalah makanan papua dari sagu yang menyerupai Klepon. Namun yang membedakan adalah Eurimoo tidak diisi dengan gla merah cair. Akan tetapi isi dari Eurimoo adalah pisang kepok atau pisang ambon.

Pengolahan Eurimoo yaitu dengan cara mencampurkan tepung sagu dan pisang yang sudah dihancurkan. Seytelah itu adonan tersebut dibentuk bola-bola dan direbus hingga mengapung yang tandanya sudah matang.

Setelah mengapung, tangkat dan tiriskanlah ke piring yang sudah disajikan. Berikan tamburan kelapa parut dengan taburan sedikit garam. Dengan kedua bahan taburan itu menghasilkan rasa yang manis dan gurih sehingga nikmat untuk disantap.

Eurimoo adalah makanan khas Timika yang rasanya kenyal dan gurih. Biasanya makanan papua dari sagu ini disediakan saat pada saat acata-acara adat, perta pernikahan, dan upacara adat yang lainnya.

5. Sagu lempeng

Makanan papua dari sagu ini berbentuk lempengan atau pipih. Di Papua, makanan ini dikenal sebagai roti tawar dari sagu yang dicetak dan dibakar.

Agar lebih nikmat, makanan ini biasanya dijadikan kudapan teman minum kopi dan teh saat sedang bersantai. Selain di Papua, makanan ini akrab dengan warga Maluku, Riau, hingga Kalimantan.

Sagu lempeng cukup awet meskipun tanp bahan pengawet. Kemampuan itu karena sagu lempeng awalnya sudah dibakar sehingga menghambar pertumbuhan mikroba dan jamur penyebab makanan membusuk.

6. Kue bagea sagu

Layaknya kue-kue dari sagu lainnya, kue bagea ini cocok untuk santapan bersama seecangkit kopi dan teh. Kuea Bagea Sagu terbuat dari sagu dan kacang kenari sehingga rasanya gurih dan manis.

Makanan papua dari sagu ini cocok untuk oleh-oleh. Hal itu karena pengemasannya sudah memakai karton sehingga lebh awet dan layak untuk di bawa menjadi oleh-oleh.

7. Martabak sagu

Martabak sagu dari Papua terbuat dari sagu sebagai bahan bakunya. Kemudian ditambahkan dengan gula merah sebagai saus saat disajikan. Martabak sagu biasanya digunakan untuk makanan sajian untuk tamu. Martabak sagu terbuat dari sagu yang dihaluskan, kemudian digoreng.

Awalnya makanan papua dari sagu ini terkenal di Kota FakFak. Berkat rasanya yang nikmat, akhirnya martabak sagu mulai terkanl diluar kota FakFak. Dengan demikian martabak sagu ini cocok untuk oleh-oleh dari Papua.

Sajikan Dengan Alas Piring Kertas Nasi

Kertas nasi tidak selamana digunakan untuk membungkus nasi. Anda pun dapat menggunakan untuk alas piring saat menyajikan makanan papua dari sagu di atas.

Menggunakan kertas nasi unuk alas piring tak selamanya untuk makanan berminyak. Kua dan cemialn pun baik untuk disajikan dengan kertas minyak sebagai alas piring. Pastikan memilih kertas nasi LWK Cap Gajah.


  Referensi:
 



Diposting oleh : Trenaldy
pada 05 April 2024

Rate this article :

 

PT Suparma, Tbk merupakan perusahaan kertas terkemuka yang berfokus pada pembuatan kertas dengan mutu handal dan kualitas tinggi.

 

© 2024 PT Suparma, Tbk. Hak cipta dilindungi Undang-undang. | Kebijakan Privasi | Peta Situs | Disclaimer