Hutan di Indonesia kian terancam keberadaannya karena ulah oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan pembalakan liar dan deforestasi. Lantas pertanyaan pun muncul, mengapa deforestasi terjadi? Banyak faktor yang menyebabkan hal ini dimana dampak dari deforestasi ini sangat merugikan, baik bagi lingkungan maupun makhluk hidup yang bergantung pada hutan. Adanya aktivitas deforestasi mengakibatkan hutan menjadi kehilangan fungsi vitalnya sebagai paru-paru dunia. Hal itu berdampak pada terganggunya proses penyerapan Karbon Monoksida dan melepaskan oksigen yang baik untuk makhluk hidup. Oleh karena itu dengan adanya artikel ini diharapkan dapat menggugah kesadaran kita dalam menjaga hutan sehingga kita bisa mengambil langkah konkret untuk melindungi lingkungan dan masa depan bumi kita. Alasan mengapa deforestasi kerap ditemukan di Indonesia adalah karena kebutuhan sektor pertanian dan perkebunan, penebangan liar, pembangunan infrastruktur, pertambangan, hingga kebakaran hutan. Alasan pertama mengapa deforestasi terjadi yaitu kebutuhan sektor pertanian dan perkebunan. Pertumbuhan populasi global yang pesat dan meningkatnya permintaan akan daging serta produk susu telah mendorong perluasan lahan pertanian dan perkebunan. Hal ini menyebabkan hutan sering ditebang untuk ditanami tanaman pangan seperti kedelai, jagung, dan gandum, serta tanaman industri seperti kelapa sawit dan karet. Selain untuk ditanami tanaman pangan, mengapa deforestasi terjadi karena kebutuhan akan perkebunan monokultur skala besar, seperti kelapa sawit yang mengakibatkan degradasi tanah, erosi, dan hilangnya habitat bagi flora dan fauna. Kedua, alasan mengapa deforestasi terjadi karena maraknya pembalakan liar atau penebangan liar. Adanya pembalakan liar di hutan Indonesia karena maraknya kebutuhan akan kayu-kayu terbaik misalnya meranti dan mahoni yang kian meningkat sehingga memunculkan keinginan untuk memenuhi kebutuhan tersebut sehingga oknum-oknum tersebut melakukan pengrusakan hutan atau deforestasi yang juga berdampak pada hilangnya habitat alami bagi banyak spesies flora dan fauna dan mengurangi kapasitasnya untuk menyerap Karbon Monoksida. Selain kebutuhan akan kayu-kayu tersebut, alasan berikutnya mengapa deforeasi terjadi di Indonesia karena pembangunan infrastruktur berupa jalan dan jembatan yang semakin gencar dilakukan terutama di negara kita, Indonesia. Di satu sisi, pembangunan infrastruktur harus ditingkatkan agar memudahkan mobilitas masyarakat Indonesia. Sayangnya pembangunan tersebut terpaksa harus mengorbankan hutan untuk pembangunan infrastruktur itu. Selain infrastuktur, sektor pertambanganpun juga termasuk alasan mengapa deforestasi terjadi di Indonesia karena hutan di Indonesia menyimpan kekayaan alam yang luar biasa. Dengan demikian hal tersebut dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil kekayaan itu sebanyak-banyaknya dengan mengorbankan hutan di Indonesia. Ada satu lagi alasan mengapa deforestasi terjadi di Indonesia yang lagi-lagi untuk memenuhi kebutuhan manusia, yaitu dengan melakukan pembakaran hutan. Umumnya pembakaran hutan yang dilakukan secara sengaja tujuannya untuk membuka lahan pertanian, perkebunan, hingga peternakan. Adapun penyebab deforestasi hutan di Indonesia karena kebakaran hutan yang tidak disengaja karena bencana La Nina dan El Nino. Deforestasi hutan adalah fenomena hilangnya tutupan hutan yang berubah menjadi tutupan lain yang terjadi di hutan yang berada di areal dengan intensitas tinggi atau berbatasan langsung dengan kegiatan manusia, seperti penebangan liar dan konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit.Secara kuantitatif, definisi deforestasi hutan dapat diartikan sebagai pengurangan tutupan tajuk pohon menjadi kurang dari ambang minimum sebesar 10% untuk jangka panjang dengan tinggi pohon minimum 5 meter pada areal seluas minimum 0,5 hektar. Namun secara sederhana, deforestasi juga didefinisikan sebagai perubahan tutupan suatu wilayah dari berhutan menjadi tidak berhutan. Wilayah yang sebelumnya memiliki tutupan berupa vegetasi pohon dengan kerapatan tertentu berubah menjadi bukan hutan atau bahkan tidak bervegetasi. Perubahan ini berdampak besar pada keanekaragaman hayati dan masyarakat adat yang bergantung pada hutan. Definisi tersebut diperkuat dengan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2009 tentang Tata Cara Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD) yang menyatakan secara tegas bahwa deforestasi adalah perubahan secara permanen areal hutan menjadi tidak berhutan yang disebabkan oleh kegiatan manusia. Kebijakan lingkungan yang efektif dan upaya penghijauan diperlukan untuk mengatasi dampak perubahan iklim akibat deforestasi. Perilaku oknum yang melakukan deforestasi hutan sangat merugikan semua makhluk hidup. Dampaknya dapat dirasakan selama-lamanya, sehingga kita perlu menuntaskannya dengan lebih bijak. Salah satu cara adalah dengan mengurangi penggunaan produk yang menggunakan bahan baku kayu dari hutan. Pilihlah produk yang lebih ramah lingkungan, seperti tisu ramah lingkungan merek Tissue See-U. Tissue See-U adalah tisu ramah lingkungan yang telah diakui resmi dengan mendapatkan sertifikat dari organisasi internasional yang bergerak di bidang pelestarian hutan. Ayo, turut serta dalam menjaga kelestarian hutan dengan membeli Tissue See-U di toko resmi kami. Klik tombol di bawah ini untuk melakukan pembelian dan berkontribusi dalam pelestarian hutan.Mengapa Deforestasi Terjadi?
Definisi Deforestasi Hutan
Ikut Cegah Deforestasi Hutan Pakai Tissue See-U
Rate this article :
PT Suparma, Tbk merupakan perusahaan kertas terkemuka yang berfokus pada pembuatan kertas dengan mutu handal dan kualitas tinggi.
© 2024 PT Suparma, Tbk. Hak cipta dilindungi Undang-undang. | Kebijakan Privasi | Peta Situs | Disclaimer