Daftar Isi 14 Agustus adalah Hari Pramuka di Indonesia sehingga banyak pelajar yang merayakannya. Meskipun Anda bukan lagi seorang pelajar, namun sepatutnya kebaikan-kebaikan kegiatan ini juga tetap di tiap harinya. Sebagai bahan informasi Anda, kami ingin menginformasikan tentang sejarah pramuka di artikel ini. Kemudian kami pun juga melengkapi informasi ini dengan jenis dan fungsi tisu saat kegiatan pramuka. Hal itu penting untuk diketahui mengingat kegiatan pramuka adalah aktivitas yang memerlukan tenaga dan kecerdikan. Oleh karena itu salah satu benda yang dipertimbangkan untuk dibawa adalah tisu. Lantas apa fungsi tisu pada kegiatan pramuka? Oleh karena itu artikel ini akan membahas tentang sejarah pramuka hingga manfaat tisu pada kegiatan tersebut. Inilah penjelasan selengkapnya. Penemu kegiatan pramuka yang pertama adalah Letnan Jenderal Baden Powell pada 25 Juli 1907. Pramuka berhasil memasuki Indonesia dengan waktu yang berbeda. Pada 14 Agustus 1961, sejarah pramuka mulai memasuki Indonesia. Oleh karena itu artikel ini akan membahas tentang sejarah pramuka di Indonesia. Masuknya pramuka di Indonesia ditandai dengan adanya organisasi Nationale Padvinderij Organisatie (NPO). Organisasi ini milik Belanda yang berhasil berdiri di Kota Bandung tahun 1912. 4 (empat) tahun berlalu, Tokoh bernama Mangkunegara VII berhasil membentuk organisasi sejenis yang diberi nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO). Organisasi tersebut menjadi pemicu munculnya organisasi lain yang sejenis misalnya: Hizbul Wahton (1918), Jong Java Padvinderij (1923), dan Nationale Padvinders. Sejarah pramuka di Indonesia berlanjut pada tahun 1928-1935, gerakan lainnya mulai bermunculan seperti Pandu Indonesia, Padvinders Organisatie Pasundan, Pandu Kesultanan, Sinar Pandu Kita, dan Kepanduan Rakyat Indonesia. (sumber: Kompas). Kemunculan beragam organisasi tersebut menggugah Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) untuk menyelenggarakan acara perkemahan. Acara tersebut diberi nama Kepanduan Indonesia Oemoem (PERKINO) yang berhasil diadakan di Kota Yogyakarta mulai tanggal Juli sampai 23 Juli 1941. Di tahun yang sama dengan kemerdekaan Indonesia, Tokoh-tokoh kepanduan mengadakan sebuah di Surakarta pada 27-29 Desember 1945. Pertemuan tokoh-tokoh tersebut berhasil membentuk Pandu Rakyat Indonesia (PRI) yang telah disepakati pada 28 Desember 1945. Organisasi PRI adalah ujung tombak sejarah pramuka Indonesia karena organisasi ini adalah satu-satunya organisasi kepanduan yang diakusi pemerintah. Sayangnya saat Belanda kembali ke Indoensia Pandu Rakyat Indonesia menjadi organisai yang dilarang. Dengan demikian Belanda pun mencabut ijin berdiri organisasi PRI pada 6 September 1951. Semangat para tokoh kepanduan pun tidak melemah karena membentuk organisasi sejenis lainnya yaitu: Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), dan Kepanduan Indonesia Muda (KIM). Berjalannya waktu, pemerintahan indonesia ingin memperbaiki organisasi kepramukaan yang dimulai tahun 1960. Hingga pada 9 Maret 1961, Presiden pertama Indonesia yaitu Soekarno mengumpulkan para tokoh untuk menyampaikan bahwa organisasi kepanduan harus disempurnakan. Keseriusan Soekarno untuk memperbaiki kepramukaan Indonesia terlihat dari pembentukan panitia gerakan pramuka. Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka diisi oleh Sultan Hamengku Buwono IX, A Aziz Saleh, dan Achamadi. Pembentukan kepanitian tersebut membuahkan hasil dengan mengeluarkan lampiran Keppres No 238 tahun 1961 tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Pada Keppres 238/1961, nama Gerakan Kepanduan Indonesia resmi berubah menjadi Gerakan Praja Muda Karana atau yang disingkat dengan Pramuka. Pramuka berasal dari kata "poromoko" yang berarti pasukan terdepan dalam perang. Akan tetapi kalimat "Praja Muda Karana" diartikan sebagai jiwa muda yang gemar berkaryaNamun, kata Pramuka dimanifestasikan menjadi Praja Muda Karana yang artinya "jiwa muda yang gemar berkarya". Ir. Soekarno selaku Presiden Indonesia menyerahkan panji-panji Pramuka ke tokoh-tokoh Pramuka. Acara penyerahan ini dihadiri oleh riburan anggota Pramuka sehingga acara ini dijadikan sebagai perkenalan Pramuka ke masyarakat. Oleh karena itu tanggal 14 Agustus diresmikan menjadi hari Pramuka Nasional. Kini pramuka sudah menjadi kegiatan yang wajib diikuti oleh siswa di beberapa sekolah. Kegiatan pramuka sangat beragam yang seluruhnya bisa melatih kerja otak dan ketangkasan siswa. Mengikuti kegaiatan pramuka sangatlah menyenangkan. Namun jangan lupa untuk membawa tisu saat melakukan aktivitas ini. Hal itu karena terdapat fungsi tisu saat kegiatan pramuka yang perlu untuk dipertimbangkan.Sebagai produsen tisu, kami ingin menginformasikan fungsi-fungsi tisu sehingga Anda mempertimbangkannya untuk membawanya: Beberapa sekolah akan mengadakan aktivitas pramukan di luar kota. Biasanya tempat yang dipilih adalah hutan atau tempat terpencil lainnya. Sayangnya kegiatan pramuka ini tidak dilengkapi dengan kompor atau alat pemanas yang Anda biasanya tahu. Oleh karena itu fungsi tisu saat kegiatan pramuka adalah bisa dijadikan sebagai pemicu api. Tisu adalah benda yang mudah terbakar. Dengan demikian Anda dapat digunakan untuk menyalakan api saat pramuka untuk api unggun atau memasak. Handuk adalah peralatan mandi yang sangat duperlukan. Sebagai manusia, kita bisa jadi melupakan handuk dimasukan dalam tas ketika ingin pramuka. Oleh karena itu fungsi tisu saat kegiatan pramuka adaah dapat dijadikan sebagai pengganti handuk. Justru tisu lebih baik daripada handuk karena lebih higienis. Anda dapat menggunakan helaian tisu sekali saja sehingga kebersihannya lebih terjaga. Saat pramuka kita dituntut untuk mencoba berbagai hal. Pada saat itu, kotoran sangat mudah sekali untuk menempel. Dengan bantuan tisu maka kotoran bisa dengan cepat dihilangkan. Lebih baik bersihkanlah kotoran tersebut dengan menggunakan bantuan cairan pembersih misalnya hand sanitizer. Dengan demikian badan menjadi lebih bersih. Kegiatan pramuka yang melelahkan akan menimbulkan keringat pada wajah. Agar tidak mengganggu kenyamanan sebaiknya hilangkan keringat tersebut dengan menggunakan tisu. Hindarilah menghilangkan keringat menggunakan seragam Anda. Kotoran yang tak kasat mata akan berpindah ke wajah Anda dan menimbulkan jerawat. Anda perlu menulis beberapa hal yang penting saat kegiatan pramuka. Jika Anda melakukan kegiatan jelajah pramuka dan terlupa tidak membawa buku, fungsi tisu saat kegiatan pramuka bisa dijadikan sebagai pengganti buku. Warna yang putih bisa sehingga tulisan bisa dengan mudah terlihat di tisu. Pilihlah tisu yang punya permukaan yang halus agar nyaman ketika menggoreskan tinta ke atasnya. Pramuka adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain bertemu banyak teman, pramuka bisa juga melatih ketangkasan hingga kedisplinan. Sambil melakukan pramuka, tak lupa bawalah tisu di kantong Anda. Tanpda diduga ternyata tisu sangat berguna selama kegiatan pramuka berlangsung. Oleh karena itu pastikan tisu handkerchief siap siaga di dalam kantong pakaian Anda. Plenty memiliki jenis tisu handkerchief yang bisa Anda pilih. Dibekali dengan 3 Ply dan 10 sheets, tisu handkerchief Plenty akan membantu Anda terasa nyaman. Milikilah sekarang juga! Referensi:Sejarah Pramuka
Fungsi Tisu Saat Kegiatan Pramuka
1. Jadi Pemicu Api
2. Pengganti Handuk
3. Menghilangkan Kotoran
4. Menyeka Keringat
5. Pengganti Kertas
Sambut Kemeriahan Hari Pramuka Nasional Dengan Membawa Tisu
www.news.detik.com
Rate this article :
PT Suparma, Tbk merupakan perusahaan kertas terkemuka yang berfokus pada pembuatan kertas dengan mutu handal dan kualitas tinggi.
© 2024 PT Suparma, Tbk. Hak cipta dilindungi Undang-undang. | Kebijakan Privasi | Peta Situs | Disclaimer